Essay : PERAN MASYARAKAT INDONESIA DALAM MENJAGA WARISAN NENEK MOYANG NYA
©Era pemuda - edisi Essay |
hasil kerja keras manusia untuk mencapai suatu kehidupan yang sejahtera dengan segala fasilitas yang mempermudah untuk melakukan segala macam pekerjaan.
Modernisasi yang terjadi saat ini
berdampak juga pada adanya revolusi di bidang sosial budaya. Banyak budaya - budaya baru yang tercipta akibat dari
adanya dorongan zaman di era globalisasi. Khususnya di Negara Indonesia
sendiri, yang pada saat ini banyak bermunculan budaya ataupun kebiasaan –
kebiasaan baru yang cenderung mengikuti budaya dan kebiasaan yang kebarat –
baratan. Karena tidak bisa menghindar dari fakta, bahwa sebagian besar dari
produk – produk yang dihasilkan itu berasal dari tangan- tangan kreatif orang
di blok barat yang mempunyai perbedaan budaya yang mencolok dengan budaya
Indonesia.
Masyarakat Indonesia yang mempunyai
budaya khas Timur dan merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia
terdahulu. Hasil dari olah pikir yang sangat rumit dan membutuhkan waktu lama
untuk menghasilkan suatu budaya ataupun kebiasaan yang dinilai baik dan
mempunyai nilai- nilai norma luhur sebagai pedoman dalam kehidupan sehari –
hari. Lambat laun mulai berganti mengikuti kemajuan zaman dengan sedikit demi sedikit merubah kebiasaan asli Indonesia
dengan kebiasaan – kebiasaan atau
“tren”yang kebarat- baratan. Yang sudah jelas memiliki perbedaan cukup mencolok
dengan budaya- budaya warisan nenek moyang bangsa Indonesia itu sendiri.
Sikap masyarakat Indonesia yang
toleran terhadap segala perbedaan yang ada khususnya pada adat istiadat dan
budaya baru, justru menjadi kesempatan bagi para pelaku modernisasi untuk
menanamkan budaya- budayanya kepada seluruh penduduk Indonesia agar semuanya
mengikuti mereka sehingga nilai- nilai luhur yang telah ada sejak zaman nenek
moyang berkurang atau bahkan hilang tanpa ada bekas. Budaya baru yang muncul
ini berpengaruh pada pola pikir masyarakat Indonesia saat bertindak ataupun
kegiatan bersosialisasi antar satu sama lain dalam kehidupan sehari- hari.
Saat ini, telah banyak budaya-
budaya baru yang masuk dan benar bahwa telah berhasil mempengaruhi budaya asli
Indonesia tersebut, diantaranya adalah pengaruh budaya barat dalam pergaulan
sehari- hari. Dahulu, terdapat banyak sekali aturan yang mengatur tentang
tatacara bergaul dengan orang yang lebih tua ataupun dengan teman sebaya. Nenek
moyang kita telah menanamkan berbagai nilai moral yang harus diperhatikan agar
tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, oleh sebab itulah pada saat itu pergaulan
antar laki- laki dan perempuan sangat dibatasi sehingga pada zaman dahulu
jarang atau bahkan tidak ada laki- laki yang berani untuk mendekati perempuan
sampai benar – benar diperbolehkan untuk mendekati perempuan tersebut, karena
mereka takut dengan dosa yang akan diterima jika mereka melanggar norma –
norma yang berlaku. Akan tetapi pada era globalisasi saat ini keadaan seperti
berubah 1800, karena banyak
norma – norma pegaulan yang pada zaman dahulu dijunjung tinggi tetapi saat ini
justru dihilangkan dari dalam diri setiap masyarakat sehingga akibatnya adalah
banyak pemuda Indonesia yang terjerumus dalam pergaulan bebas, karena mental
para pemuda yang mulai mengalami degradasi sehingga tidak lagi memperhatikan
moral – moral pergaulan yang berlaku .
Lebih jauh, pengaruh budaya asing
yang masuk dan mempengaruhi budaya asli Indonesia adalah tentang tata cara
berpakaian seseorang. Tata cara berpakaian bisa dikatakan sebagai salah satu
aspek kehidupan yang harus diperhatikan, karena pakaian merupakan cerminan
terhadap bagaimana kepribadian kita, selain fungsinya yang berguna sebagai
penutup aurat tubuh masing – masing individu.
Berpakaian yang sopan dan tidak terlalu berlebihan merupakan gambaran
terhadap pribadi kita yang baik, akan tetapi jika aturan – aturan ini dilanggar
maka yang terjadi adalah kebalikannya. Oleh sebab itulah tata cara berpakaian
ini tidak boleh dianggap sebagai sesuatu hal yang sepele. Di era modernisasi
ini, setelah mendapatkan berbagai macam pengaruh budaya dari luar, tata cara
berpakaian masyarakat Indonesia lambat laun telah mengalami perubahan dan tidak
sesuai dengan nilai – nilai ataupun aturan- aturan yang telah diajarkan sejak
dahulu. Memang benar, bahwa kenyataan yang ada di lapangan bahwa sekarang
banyak sekali model pakaian, bahkan lebih banyak dari zaman dahulu. Tetapi di
balik keanekaragaman model pakaian yang beredar, tidak sedikit model pakaian
yang tidak mencerminkan budaya asli Indonesia, karena bentuk pakaian tersebut
yang dapat dikatakan belum bisa menutupi seluruh bagian tubuh pemakainya.
Kenyataan saat ini model pakaian yang
justru didesain untuk memamerkan bagian – bagian tubuh sang pengguna khususnya
para wanita. Banyak model pakaian yang sengaja didesain agar memperlihatkan bentuk- bentuk tubuh pemakainya.
Pakaian
dengan model yang bermacam – macam tetapi pada intinya tetap memperlihatkan
bagian- bagian tubuh seseorang yang menggunakanya dapat menimbulkan pikiran-
pikiran negatif orang lain saat melihat sang pengguna pakaian tersebut tersebut,
sehingga orang yang berpakaian seperti itu bisa dianggap sebagai orang yang
tidak berperilaku baik padahal belum tentu orang tersebut mempunyai sifat
seperti itu. Bahkan dengan model pakaian ini, juga dapat mengundang kejahatan
sosial datang. Ini akibat dari adanya pengaruh budaya – budaya asing yang telah
banyak mempengaruhi budaya bangsa Indonesia, karena sebelum terjadinya pengaruh
budaya tersebut bangsa Indonesia telah mempunyai aturan tersendiri yang
mengatur tentang bagaimana cara berpakaian yang baik dan benar sesuai dengan
nilai- nilai moral yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia tempo dulu.
Bahkan sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia, mereka telah mempunyai produk
hasil budaya yang sampai saat ini menjadi warisan sangat berharga di bidang
sandang, bangsa Indonesia mempunyai kain yang khas sebagai bahan dasar untuk
membuat pakaian yaitu kain batik. Kain batik merupakan produk hasil budaya
nenek moyang Indonesia sejak zaman dahulu, dibuat dengan sepenuh hati, kain
batik mempunyai corak yang khas dari berbagai daerah di Indonesia. Goresan- goresan canting batik yang diisi
lilin atau malam menjadi saksi bagaimana kekreatifan masyarakat Indonesia dalam
menampilkan berbagai macam kekayaan yang ada di bangsa ini. Namun sekarang kain
batik ini dianggap kuno dan ketinggalan zaman, karena para pengguna khususnya
para pemuda saat ini lebih banyak menyukai model pakaian yang terbuka, tidak
menutupi seluruh tubuh, bahkan bagian – bagian tubuh yang seharusnya tidak di
perlihatkan kepada orang lain.
Selain
pengaruhnya terhadap model berpakaian masyarakat Indonesia, adanya modernisasi
juga telah memberi pengaruh terhadap beberapa produk hasil budaya lainya.
Adapun produk hasil budaya yang telah mendapatkan pengaruh modernisasi adalah
munculnya berbagai tarian – tarian baru yang lama-kelamaan justru lebih populer dibandingkan dengan
tarian tradisional yang keberadaanya ada sejak zaman dahulu. Pada dasarnya
tarian tradisional merupakan hasil olah pikir nenek moyang bangsa Indonesia
terdahulu dalam menggabungkan gerakan – gerakan tubuh manusia dengan iringan
musik yang ada sehingga menciptakan suatu kombinasi yang apik, serta mempunyai
nilai – nilai estetik yang luhur. Dalam berbagai macam gerakan yang ada dalam
tarian tradisional biasanya menggambarkan tentang perjuangan – perjuangan
manusia di masa lampau, baik saat mempertahankan daerahnya maupun bertahan
hidup dikala melawan penjajah yang berupaya merebut daerahnya.
Realitas
yang ada di lapangan menunjukan bahwa saat ini masyarakat Indonesia lebih
banyak menyukai tarian modern dibandingkan dengan tarian – tarian tradisional.
Alasanya beragam mulai dari yang menyebutkan bahwa tarian modern itu lebih
mudah dipelajari daripada tarian tradisional karena gerakan – gerakan yang
terdapat dalam tarian modern lebih sederhana jika dibandingkan dengan tarian
tradisional yang ada. Alasan lain ialah tarian modern yang di anggap lebih gaul
dan tidak ketinggalan zaman sehingga berbanding terbalik dengan tarian tradisional
yang terlihat kuno.
Fenomena
munculnya berbagai macam tarian baru di tengah – tengah masyarakat memang
memberikan dampak yang positif dalam memperkaya keanekaragaman budaya yang ada.
Namun dalam kenyataanya justru budaya – budaya asli bangsa Indonesia diklaim oleh
bangsa lain karena bangsa Indonesia sendiri lambat laun telah melupakan
budayanya sendiri. Ada beberapa contoh kasus yang berhubungan dengan pengklaiman
bangsa lain terhadap budaya – budaya Indonesia yaitu Malaysia yang mengklaim
bahwa tari pendet merupakan tarian asli negaranya dan merupakan warisan budaya
dari nenek moyangnya terdahulu.
Sedangkan sudah jelas bahwa tari pendet adalah tarian modern asli Indonesia
yang berasal dari pulau Bali. Masih ada lagi, kasus yang serupa yaitu kebudayaan
reog ponorogo yang diakui oleh negara lain, dan masih banyak lagi kasus – kasus
yang lain yang berhubungan dengan diklaimnya budaya – budaya khas Indonesia
oleh negara lain. Dan pada akhirnya akan menimbulkan perselisihan antar kedua
negara yang terlibat sehingga akan menimbulkan ketegangan antar negara dan
mengancam perdamaian dunia.
Beberapa
contoh di atas telah menunjukan kepada kita bahwa saat ini banyak masyarakat
Indonesia yang telah mulai menghilangkan ataupun melupakan budaya sendiri
sehingga budaya – budaya tersebut hak ciptanya diklaim oleh negara lain. Pada
kenyataanya bangsa Indonesia sendiri telah berjuang untuk mempertahankan
budayanya. Banyak hal telah dilakukan oleh pemerintah untuk tetap
mempertahankan budaya Indonesia agar tetap menjadi milik masyarakat Indonesia
seluruhnya sebagai warisan yang tidak bisa dihitung harganya, akan tetapi hal
ini dilakukan pada saat kondisi budaya Indonesia tersebut telah mendapatkan
pengklaiman dari negara lain sehingga perjuangan yang dilakukan tersebut dianggap
sia – sia saja. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka tidak bisa
diperkirakan hal seperti apa yang akan terjadi pada kebudayaan asli Indonesia
dimasa depan.
Akan lebih baik jika usaha – usaha
yang dilakukan itu bertujuan untuk mencegah, dan bukan untuk mengobati.
Maksudnya mencegah, dan bukan mengobati adalah sudah seharusnya bangsa
Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya untuk memelihara dan mencintai budayanya
sendiri dibandingkan dengan pengaruh – pengaruh budaya baru yang masuk. Dan
tidak bertujuan untuk mengobati maksudnya bangsa Indonesia baru tersadar untuk
melakukan berbagai usaha dalam memelihara kebudayaanya disaat yang bersamaan
apa yang disebut sebagai budaya itu telah diambil dan diakui oleh orang lain.
Bahkan ada pepatah yang mengatakan bahwa lebih baik mencegah daripada
mengobati.
Oleh sebab itu, melalui esai ini
penulis mengajak kepada para pembaca untuk bersama – sama mencintai dan memelihara
budaya asli bangsa Indonesia. Budaya yang bernilai luhur yang telah diturunkan
sebagai warisan tiada ternilai oleh nenek moyang kita terdahulu, sebelum budaya
– budaya tersebut hilang karena telah diakui oleh orang lain.
No comments for "Essay : PERAN MASYARAKAT INDONESIA DALAM MENJAGA WARISAN NENEK MOYANG NYA"
Post a Comment
Berkomentarlah Dengan Bijak & Sopan