Widget HTML Atas

Mengenal Bahan Bakar Ramah Lingkungan : Biolidi (Derivat Briket)


Limbah pertanian sekam padi dan bonggol jagung jika dikaji lebih mendalam memiliki kandungan biomassa yang cukup besar sehingga berpotensi dijadikan bahan bakar berjenis biomassa. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan (Tedy, 2012). Diperkirakan biomassa dapat dijadikan bahan sumber energi alternatif massa depan dikarenakan memiliki nilai kalori yang cukup besar. Kemudian produk energi berbasis biomassa dikenal lebih ramah lingkungan disebabkan tidak menimbulkan polusi udara yang cukup banyak (Suryani, 2010).
Limbah sekam padi dan limbah bonggol jagung oleh penulis akan diproduksi menjadi biolidi. Untuk membuat produk biolidi, limbah sekam padi dan limbah bonggol jagung terlebih dahulu dibakar supaya menjadi arang yang dapat dibakar dengan mudah waktu digunakan. Selanjutnya produk yang sudah berbentuk arang dibentuk seperti lidi dengan panjang ± 7cm dan berdiameter ± 0,5cm. Bentuk seperti lidi inilah yang menyebabkan kenapa produk ini disebut biolidi. Membuat bentuk seperti lidi, arang harus terlebih dahulu digerus kemudian diayak supaya terpisah bagian yang halus. Dari arang yang sudah halus dicampur dengan adonan kanji supaya merekat ketika dibentuk. Produk yang sudah terbentuk dicelupkan kedalam minyak jelantah dalam waktu 30 detik supaya mudah terbakar dan menambah nilai kallori dari produk biolidi. Setelah dicelupkan produk biolidi dikeringkan di bawah sinar matahari supaya tidak terdapat kandungan air dalam produk biolidi. Terdapat kandungan air dalam produk biolidi dapat membuat nyala api dari hasil biolidi kurang maksimal sehingga mengurangi kualitas dari produk biolidi. Produk ini dibuat seperti lidi supaya rongga antara butir-butir arang cukup besar sehingga dapat terbakar secara sempurna.
 
biolidi
Berikut merupakan alat dan bahan serta deskripsi singkat cara pembuatan biolidi :


Alat dan Bahan
  • Limbah bonggol jagung
  • Limbah sekam padi
  • Minyak jelantah
  • Tepung Kanji
  • Pisau
  • Mortar.
  • Pengayak
Langkah Kerja
  • Limbah bonggol jagung dan limbah sekam padi dimasukan kedalam kaleng pembakaran untuk melakukan proses pembakaran.
  • Limbah bonggol jagung dan limbah sekam padi dibakar hingga berbentuk arang.
  • Arang Limbah bonggol jagung dan limbah sekam padi digerus hingga halus menggunakan mortal.
  • Arang yang sudah digerus diayak menggunakan pengayak.
  • Tepung kanji dicampu air untuk membuat adonan.
  • Arang yang sudah diayak dicampur dengan adonan tepung kanji dengan perbandingan 3 : 1.
  • Bahan yang sudah tercampur di bentuk berbentuk silinder dengan ukuran panjang 7cm dan berdiameter ± 0,3cm.
  • Produk yang dicetak dicelupkan kedalam minyak jelantah selama 30 s.
  • Biolidi yang sudah dicetak dijemur di bawah terik matahari hingga kering.
  • Produk biolidi siap digunakan.
Tabel 1 Hasil Arang dari Pembakaran Limbah Sekam Padi dan Limbah Bonggol Jagung
No
Bahan
Berat (gram)
Hasil Arang (gram)
Rata-rata
(gram)
Uji 1
Uji 2
Uji 3
Uji 4
1
Sekam padi
100
50
47
52
51
50
2
Sekam padi
200
101
103
100
99
100,75
3
Bonggol jagung
100
49
50
51
51
50,25
4
Bonggol Jagung
200
102
100
99
99
100
 
Data tabel diatas merupakan data hasil arang dari uji coba pembakaran limbah sekam padi dan limbah bonggol jagung. Disini penulis melakukan uji coba setiapa bahan dengan berat masing 100 dan 200 gram. Dari berat yang diujikan masing-masing diuji kembali sebanyak empat kali dan didapatkan rata-rata seperti tabel diatas. Melihat tabel diatas dapat disimpulkan bahwa berat arang akan didapatkan 50% dari berat semula setiap bahan (limbah sekam padi dan limbah bonggol jagung) dan berat 50% lainya berupa limbah abu serta bahan yang sudah terbakar. Hasil uji coba ini tentu dapat membantu penulis untuk memperhitunkan untung atu rugi menggunakan produk biolidi. Produk dari arang limbah sekam padi dan limbah bonggol jagung inilah yang akan diproses selanjutnya untuk di jadikan bahan dasar biolidi. Kualitas biolodi sendiri tergantung dari arang yang dihasilkan dari proses pembakaran. Arang yang baik, akan menyebabkan produk biolidi menghasilkan warna api yang biru dan tidak menghasilkan asap yang bisa menimbulkan polusi udara.

Tabel 2 Uji Coba Nyala Api deng Indikator Perbandingan Limbah Sekam Padi dan Limbah Bonggol Jagung
No
Arang Limbah Sekam Padi (gram)
Arang Limbah Bonggol Jagung
(gram)
Tepung Kanji (gam)
Keterangan
Panjang Nyala Api (cm)
1
50
50
25
Tidak dicelupkan minyak jelantah
1
2
50
50
25
Dicelupkan minyak jelantah
1,8
3
75
25
25
Tidak dicelupkan minyak jelantah
1
4
75
25
25
Dicelupkan minyak jelantah
1,4
5
25
75
25
Tidak dicelupkan minyak jelantah
0,9
6
25
75
25
Dicelupkan minyak jelantah
1,2

Tabel diatas merupakan tabel perbandingan jumlah arang sekam padi dengan arang bonggol jagung. Uji tersebut bertujuan untuk mengetahui perbandingan yang efektif sehingga akan menghasilkan produk biolodi yang baik. Produk biolidi yang baik adalah produk yang memiliki nyala api yang panjang, bewarna biru dan tidak menimbulkan asap yang cukup tebal. Dari data tabel diatas diketahui perbandingan yang afektif arang sekam padi dan arang bonggol jagung adalah 1 : 1 dengan dicelupkan minyak jelantah selama 30 detik sebelum dijemur. Pencelupan kedalam minyak jelantah sebelum dijemur bertujuan untuk memudahkan proses pembakaran produk biolidi saat digunakan. Kemudian produk biolidi yang tidak dicelupkan minyak jelantah memiliki panjang api yang lebih pendek dari pada produk biolidi yang dicelupkan minyak jelantah dikarenakan kandungan minyak dalam produk bilodi lebih sedikit sehingga mempengaruhi nyala api.

Tabel 3 Banyak Biolidi yang Dihasilkan dari Sejumlah Bahan
No
Arang Limbah Sekam Padi (gram)
Arang Limbah Bonggol Jagung
(gram)
Hasil Biolidi (buah)
Rata-rata
Uji 1
Uji 2
Uji 3
Uji 4
1
50
50
28
29
32
31
30
2
100
100
59
60
62
60
60,25

Hasil tabel diatas merupakan tabel hasil produk biolodi dari sejumlah bahan. Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa setiap 100 gram bahan arang yang dibuat rata-rata akan menghasilkan produk biolidi sebanyak 30 buah dengan panjang produk 7 cm dan diameter ± 0,5cm. Dengan adanya hasil uji coba ini tentu akan membantu penulis dalam menghitung keuntungan ekonomi dari produk biolidi.

Tabel 4 Tabel Biaya untuk Menghasilkan 1200 Buah Biolidi
No
Keterangan
Harga Satuan
Jumlah
1
2 Kg Limbah Sekam Padi
Rp   500,-
Rp 1.000,-
2
2 Kg Bonggol Jagung
Rp    500,-
Rp 1.000,-
3
0,5 Kg Tepung Kanji
-
Rp 4.000,-

Rp 6.000,-

Perhitungan data diatas merupakan perhitungan untuk memproduksi 1200 buah biolidi. Untuk memproduksi biolodi dalam jumlah diatas diperlukan bahan limbah sekam padi dan limbah bonggol jagung masing-masing 2 Kg. Selanjutnya akan didapat produk arang setelah proses pembekaran sebanyak 1 Kg arang limbah sekam padi dan 1 Kg arang limbah bonggol jagung. Produk arang ini yang akan dibentuk menjadi produk biolodi sehingga terbentuk 1200 buah biolidi per 1 Kg arang sekam padi dan 1 Kg arang bonggol jagung.

Tabel 5 Uji Coba Produk Biolodi yang Diperlukan dalam Memasak Air
No
Jumlah Air
(mL)
Biolodi yang diperlukan
(Buah)
Rata-rata
(Buah)
Uji 1
Uji 2
Uji 3
Uji 4
1
500
15
13
18
14
15
2
1000
29
29
32
31
30,25
3
1500
44
45
45
44
45
6
2000
60
60
60
60
60

Tabel 6 Uji Coba Waktu Produk Biolidi dalam Memasak Air
No
Jumlah Air
(mL)
Waktu Memasak
(sekon)
Rata-rata
(sekon)
Uji 1
Uji 2
Uji 3
Uji 4
1
500
149
150
151
152
150,50
2
1000
297
300
303
300
300
3
1500
450
450
450
451
450,25
6
2000
597
601
601
601
600

Sebagai indikator bahwa produk biolodi ini dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari khusunya ibu rumah tangga, penulis melakukan uji coba waktu yang diperlukan untuk memasak air menggunakan biolidi dan waktu yang diperlukan memasak air menggunakan biolodi seperti yang terpapar pada tabel diatas. Dari hasil tabel diatas didapatkan rata-rata waktu yang diperlukan memasak air menggunakan biolidi dan jumlah biolidi yang diperlukan untuk memasak air masing-masing adalah 300 sekon/liter dan 30 buah/liter. Rata-rata waktu dan produk biolidi yang diperlukan ini didapat setelah melakukan uji coba sebanyak empat kali dari masing-masing jumlah air yang dimasak.
Mempermudah menggunakan produk biolidi tentu diperlukan kompor yang khusus. Hal tersebut mendorong penulis melakukan inovasi kompor biolidi. Kompor biolidi dibuat dari bahan seng dengan bagian dalam tengah dibuat lubang-lubang yang nantinya akan digunakan untuk meletakan bioldi sehingga biolidi dapat dalam posisi vertikal saat dibakar. Menggunakan produk kompor bioidi ini tentu sangat membantu dalam menggunakan biolidi dan menjamin biolidi dapat terbakar secara sempurna. Selain mudah menggunakan produk biolidi, produk ini juga ramah lingkungan dan sangat membantu pemerintah dalam rangka mewujudkan penghematan menggunakan bahan bakar fosil.
Produk biolidi sangat dibutuhkan ditengah krisis energi seperti dizaman modern sekarang ini. Pembuatanya yang cukup mudah dan ramah lingkungan karena tidak banyak menimbulkan asap serta limbah hasil pembakaran tidak berbahaya membuat hal ini dapat dijadikan energi alternatif oleh masyarakat. Selain itu harga untuk membuat produk biolidi ini cukup murah sehingga ini merupakan potensi yang harus mendapatkan campur tangan pemerintah untuk mensosialisasikan serta mengembangkan produk biolidi ini supaya hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Selain ramah lingkungan, produk biolidi berpotensi menjadi industri rumah tangga kecil. Perincian keuntungan yang akan diperoleh dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 7 Biaya Produksi Produk Biolidi Skala Industri Rumah Tangga
No
Keterangan
Jumlah
Harga
Hasil Produksi
1
Sekam padi
10 Kg
Rp   5.000,-
5 Kg arang sekam padi
2
Bonggo jagung
10 Kg
Rp    5.000,-
5 Kg arang bonggol jagung
3
Tepung kanji
2,5 Kg
Rp  20.000,-
-
4
Plastik pembungkus
60 buah
Rp     3.000,-
-
5
Tenaga kerja
3 orang
Rp 120.000,-
-
Biaya produksi & Hasil Biolidi
Rp 153.000,-
6000 buah biolidi atau 60 kemasan/100 buah biolidi

Keuntungan per-hari   = (Jumlah kemasan x Harga) – Biaya produksi
                                    = (60 x Rp 3.500,00 ) – Rp 153.000,00
                                    = Rp 210.000,00 – Rp 153.000.00
                                    = Rp 57.000,00/hari
Keuntungan 1 bulan    = 30 x Keuntungan per-hari
                                    = 30 x Rp 57.000,00
                                    = Rp 1.710.000,00/bulan (perhitungan kurang akurat)

            Melihat hasil perhitungan diatas jika setiap hari diproduksi 10 kg sekam padi dan 10 Kg bonggol jagung maka akan diperoleh produk biolidi sebanyak 600 kemasan per-hari. Kemudian jika produk ini dijual dalam jangka waktu 1 bulan diperkirakan akan didapatkan keuntungan sebesar ± Rp 1.710.000,00/bulan. Hasil ini hanya sebagai gambaran yang akan diperoleh dari pembuatan industri rumah tangga biolidi.
Dengan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa biolidi adalah suatu produk yang bermanfaat dan apabila dikembangkan lebih lanjut secara industrial akan menjadi prospek yang menjanjikan.

No comments for "Mengenal Bahan Bakar Ramah Lingkungan : Biolidi (Derivat Briket)"