Membuat Pupuk Organik Cair dari Ampas Sawit

Indonesia yang merupakan negara agraris, mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Jenis tanaman yang ditanam oleh masyarakat Indonesia beragam, contohnya seperti padi, jagung, karet dan masih banyak lagi. Wilayah Indonesia yang luas dan subur juga menunjang dalam mata pencaharian ini. Cara pengolahan lahan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia telah terpengaruh oleh era globalisasi yang mengutamakan kemudahan, kepraktisan, dan kecepatan. (Wikipedia, 2011). Misalkan saja pengolahan tanah menggunakan traktor mesin, yang pada zaman dulu pengolahan tanah menggunakan bajak yang ditarik oleh hewan berkaki empat seperti kerbau dan sapi.
Selain itu penggunaan bahan kimia juga dilakukan para petani Indonesia dalam merawat tanamannya. Penggunaan bahan kimia ini misalkan penggunaan pestisida dan pupuk kimia. Bahan-bahan kimia terutama pupuk dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan dosis yang telah ditentukan, tetapi jika pemberian pupuk kimia tersebut berlebihan terhadap tanaman akan mengakibatkan dampak buruk bagi tanaman, seperti tanaman padi yang diberi banyak pupuk urea akan memiliki daun yang sangat hijau dan terlihat subur, tapi berbiji sedikit. Penggunaan pupuk kimia ini jika digunakan dalam waktu yang cukup lama akan mengakibatkan dampak buruk bagi lahan pertaniannya, yaitu berkurangnya unsur hara yang terkandung dalam tanah tersebut. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka diperlukan pengendalian dalam penggunaan pupuk kimia buatan pabrik tersebut. Caranya yaitu pengalihan penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk organik yang lebih ramah lingkungan.
![]() |
sumber : tempo.co |
Selain permasalahan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan oleh
petani, terdapat potensi
perkebunan yang keberadaanya cukup melimpah yaitu kelapa sawit yang merupakan tumbuhan industri penting penghasil
minyak goreng, minyak industri, maupun bahan bakar biodiesel. Indonesia
merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar didunia dan merupakan produsen
kelapa sawit nomor dua di dunia. (Wikipedia, 2014). Dengan diolahnya sawit menjadi produknya, otomatis
dalam pengolahannya dihasilkan limbah ampas sawit atau disebut saja sebagai ampas saja ini jumlahnya sangat melimpah. Kelapa sawit juga merupakan sumberdaya
alam hayati yang dapat diperbaharui, sehingga semakin banyak produk kelapa
sawit yang dibuat, semakin banyak juga ampas
yang dihasilkan. Ampas ini belum
dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Hanya sebagian kecil masyarakat
yang memanfaatkannya sebagai pakan ternak (Arief Budiman, 2014). Untuk itu
diperlukan cara lain untuk memanfaatkan ampas
yang terbuang ini untuk menjadi produk yang lebih bernilai guna. Ampas kelapa sawit ini mengandung
banyak serat, protein, dan banyak mineral lainnya (Hartley C.W.S, 1970). Dengan
kandungan yang terdapat dalam ampas
tersebut, penulis melakukan suatu eksperimen dengan membuat produk dengan
memanfaatkan ampas menjadi pupuk
organik cair yang dapat digunakan oleh para petani untuk memupuk tanamannya.
Dengan
penggunaan pupuk cair organik dapat mengatasi masalah lingkungan dan membantu
menjawab kelangkaan dan mahalnya harga pupuk anorganik. Pupuk organik cair yang
biasanya dibuat dengan bahan organik lain yang sudah ada mengandung giberelin
yang berfungsi merangsang pertumbuhan
tunas baru, memperbaiki sistem jaringan sel yang rusak, memperbaiki klorofil
pada daun, merangsang pertumbuhan kuncup bunga dan memperkuat daya tahan
tanaman. Selain itu, pupuk cair organik juga mengandung alkohol yang dihasilkan
dari proses fermentasi yang berfungsi
mengurangi dan menghentikan pertumbuhan mikroba pengganggu pada tumbuhan (Ima
Nursita, 2011).
Cara
pembuatan pupuk organik cair dari ampas
ini sangat sederhana, yaitu bahan organik ampas dipotong
atau dirajang dan memasukkan ampas ke
dalam tong yang sudah diberi selang dan
diberi air. Kemudian memasukkan air beras yang berfungsi sebagai
biokatalisator, yaitu zat yang mempercepat proses fermentasi dari ampas tersebut. Setelah itu menutup tong
dan mendiamkannya selama 7-10 hari. Selama proses fermentasi ini akan terjadi
perombakan molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Dan hasil
dari fermentasi ini juga menghasilkan alkohol, yang mana pada pupuk organik
cair ini, alkohol bertindak sebagai desinfektan yang dapat membunuh bakteri
yang terdapat pada tanaman. Setelah segala prosesi sudah dilakukan, maka produk
pupuk cair ini sudah siap digunakan di bidang pertanian.
No comments for "Membuat Pupuk Organik Cair dari Ampas Sawit"
Post a Comment
Berkomentarlah Dengan Bijak & Sopan